Arti dan Makna Bismillahirrahmanirrahim - Seri Tafsir Singkat #1

Arti dan Makna Bismillahirrahmanirrahim

Arti dan makna Bismillahirrahmanirrahim penting untuk diketahui, karena lafadz ini menjadi kalimat yang akan sering dilafadzkan oleh kaum Muslimin. Apa yang terkandung di dalam lafadz tersebut? Simak penjelasannya sebagai berikut!

sumber rujukan artikel tafsir singkat bismillah

بِسْمِ اللَّهِ

Saya memulai dengan (menyebut) semua nama Allah Ta’ala, karena lafadz “اِسْمٌ” adalah mufrod mudhof yang mencakup seluruh nama-nama Allah yang terbaik.

Kata “اللَّه” maknanya Al-Ma’luh (yang dipertuhankan) atau Al-Ma’bud (yang disembah). Allah adalah satu-satunya yang berhak untuk diibadahi, karena Dia disifati dengan sifat-sifat uluhiyyah yang sempurna.

Jadi ketika kita mengucapkan bismillahirrahmanirrahim, maka pada hakikatnya kita menyebutkan seluruh nama-nama Allah yang sempurna, yang Allah disifati dengan semua nama tersebut.

“الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم adalah dua nama yang menunjukkan bahwa sesungguhnya Allah Ta’ala memiliki sifat rahmat yang luas dan agung. 

Rahmat Allah ini terbagi menjadi 2 macam:

  • Rahmat umum yang Allah berikan kepada seluruh makhluk-Nya yang hidup, dan 
  • Rahmat khusus yang hanya Allah berikan kepada orang-orang beriman, pengikut para nabi dan rasul.

 

Penting untuk diketahui, bahwa sesungguhnya dalam perkara nama dan sifat Allah Ta’ala, ada beberapa kaidah yang disepakati oleh para Salaful Ummah dan pengikutnya, yakni:

  • Mereka beriman dengan nama-nama Allah dan sifat-sifat-Nya,
  • Mereka beriman tentang hukum-hukum yang terkandung dalam sifat-sifat tersebut,

 

Dan di antara contoh realisasi dari beriman terhadap Nama dan Sifat Allah, adalah meyakini bahwa:

  • Allah memiliki nama “Ar-Rahman ar-Rahim”, yang menunjukkan bahwa Allah disifati dengan sifat rahmat, secara Dzat-Nya dan berkaitan dengan hamba-Nya. Oleh karenanya, setiap nikmat yang ada di dunia ini adalah buah dari sifat rahmat Allah Ta’ala.
  • Allah memiliki nama “Al-’Alim”, maka Allah Ta’ala disifati dengan nama tersebut karena ilmu Allah yang sempurna, yang dengan namanya tersebut menunjukkan bahwa ilmu Allah mencakup segala sesuatu. 
  • Allah memiliki nama “Al-Qodir”, yang menunjukkan bahwa Allah memiliki kekuasaan yang mutlak atas segala sesuatu.

 

Bismillahirrahmanirrahim adalah kalimat yang disunnahkan untuk diucapkan ketika memulai suatu pekerjaan yang baik. Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:

كُلُّ أَمْرٍ ذِيْ بَالٍ لاَ يُبْدَأُ فِيْهِ بِـ : بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ فَهُوَ أَبْتَرُ

“Setiap perkara penting yang tidak dimulai dengan ‘bismillahirrahmanir rahiim’, amalan tersebut terputus berkahnya.”
(HR. Al-Khatib dalam Al-Jami’, dari jalur Ar-Rahawai dalam Al-Arba’in, As-Subki dalam tabaqathnya)

Dalam Syarh Kitab Kasyfusy Syubuhat, Syaikh shalih Al-Fauzan hafidzahullah berkata,

وََالحِكْمَةُ فِي الْبَدْءِ بِبِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ التَّبَرُّكُ بِهَا لِأَنَّهَا كَلِمَةٌ مُبَارَكَةٌ فَإِذَا ذُكِرَتْ فِي أَوَّلِ الْكِتَابِ أَوْ فِي أَوَّلِ الرِّسَالَةِ تَكُوْنُ بَرَكَةً عَلَيْهِ. أَمَّا الْكُتُبُ أَوْ الرَّسَائِلُ الَّتِي لَا تُبْدَأُ بِبِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ فَإِنَّهَا تَكُوْنُ نَاقِصَةً لَا خَيْرَ فِيْهَا، وَمِنْ نَاحِيَةٍ أُخْرَى بِسْمِ اللهِ الرَّحمنِ الرَّحِيْمِ فِيْهَا الاسْتِعَانَةُ بِاللّهِ جَلَّ وَعَلَا

“Hikmah mengawali perbuatan dengan bismillahirrahmanirrahim adalah demi mencari keberkahan dengan membacanya. Karena ucapan ini adalah kalimat yang mengandung keberkahan, sehingga apabila disebutkan di permulaan kitab atau di awal risalah maka hal itu akan membuahkan keberkahan baginya. Adapun kitab-kitab dan risalah yang tidak diawali dengan bismillahirrahmanirrahim, maka menjadi kurang dan tidak ada kebaikan padanya. Selain itu, bismillahirrahmanirrahim pun mengandung isti’anah (permohonan pertolongan) kepada Allah Ta’ala.”

***

Demikianlah artikel singkat tentang arti dan makna Bismillahirrahmanirrahim. Semoga dengan mendalami arti, makna dan tafsirnya, kita bisa lebih menghayati dan memaknai ketika mengucapkan dan mengamalkannya.

Barakallahu fiikum.

 

Ditulis di Bandung, 26 Ramadhan 1444H

  • Diterjemahkan oleh: Kang Yayat Abu Azka
  • Dimurajaah oleh: Ustadz Rian Abu Rabbany Hafizhahullah
  • Sumber: Tafsir As-Sa’di (dengan sedikit penambahan)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *